Umumnya, dadu digunakan berpasangan. Dadu tradisional berbentuk kubus seringkali dengan sudut yang tumpul dan memiliki angka atau simbol yang berbeda di setiap sisinya. Dadu dirancang untuk memberikan satu angka bulat acak dari satu sampai enam dengan probabilitas yang sama, dan pasangan angka dengan jumlah angka tujuh dibuat pada sisi yang berlawanan yakni 1 dan 6, 3 dan 4, 2 dan 5.
Dadu kuno terbuat dari tulang, batu, atau kayu dan digunakan sebagai media fortune-telling atau ramal-meramal sejak ribuan tahun lalu. Dadu dikenal dalam banyak kebudayaan di dunia dan dadu tertua yang pernah ditemukan berusia 5000 tahun yakni dadu dalam permainan backgammon kuno yang ditemukan pada situs kota arkeologi kuno di Iran Tenggara.
Dadu diketahui telah digunakan di banyak kebudayaan asia sebelum sejarah tercatat.
Saat ini dadu jarang digunakan dalam ramal-meramal, sebaliknya dadu mudah dijumpai dalam set permainan anak-anak seperti ular tangga atau monopoli, arena-arena perjudian / kasino, dan media iklan. dadu tidak lagi hadir dalam bentukkonvensional yang bersudut tajam, berwarna putih (kebanyakan), dan bertitik (dot) dari 1 sampai dengan 6 titik. tetapi dadu hadir dalam bentuk yang lebih keren, colourful, dan tidak berangka titik melainkan gambar sehingga dapat dijadikan souvenir kenangan maupun benda promosi.
Selain itu dadu juga sering dijadikan contoh pengantar dalam pelajaran tentang statistika probabilitas entah itu dalam pelajaran matematika SMU maupun dalam mata kuliah statistik kuliah.
bahkan kalau dadunya bulat seperti ini bagaimana cara menghitung probabilitasnya?
dan dadu modern tentu tidak lagi hanya terbuat dari tulang hewan , batu , atau kayu sebagai gantinya dibuat dari material yang lebih variatif : dari plastik, besi, karet, tanduk hewan, kertas, kaca, sabun, spons, busa wax, hingga tempurung kura-kura.