Korek api [matches] adalah alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api biasanya dijual dengan jumlah tertetu dalam berupa paket beserta dengan kotaknya. Sebatang korek api biasanya terdiri dari batang kayu yang pada salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor sebagai bahan aktif dan gelatin sebagai pengikatnya. Ada dua macam korek api, yang pertama adalah korek api yang akan menyala ketika digesekan pada suatu permukaan tertentu, yang kedua adalah korek api yang akan menyala pada sembarang media tempat ia digesekan.
Sejarah Panjang Penemuan Korek Api :
577 ( Bangsa Tiongkok )
Bangsa Tiongkok sejak tahun 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu pinus yang mengadung belerang.
1669 (Hennig Brandt atau Dr |Teutonicus)
Brandt adalah ahli kimia asal Hamburg, Jerman yang menemukan zat kimia yang bernama fosfor. Ia menyarikan lemak dari urine (air seni) dengan cara merebusnya. Kemudian terbentuk lilin putih yang berkilauan di tempat gelap. Benda tersebut adalah fosfor.
Brandt berusaha merahasiakan penemuan fosfor tersebut, tetapi kemudian menjualnya ke ahli kimia Jerman, Krafft yang kemudian membawanya ke berbagai negara di Eropa.
1678 Johann Kunckell
Sukses membuat fosfor dari urine
1680 Robert Boyle
Boyle melapisi sepotong kertas dengan fosfor. Kemudian menggesekkan kayu yang dilapisi sulfur. Ternyata, muncul percikan api. Sejarah penemuan korek api telah dimulai, tetapi karena belum ditemukan cara memproduksi sulfur dalam jumlah besar sehingga produksi korek api juga belum berkembang.
1800 an, baja, batu geretan, dan sabuk/kawulmsih digunakan untuk membuat api.
1805 K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard .Chanel menemukan korek api modern pertama. Kepala korek api merupakan campuran dari potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan cara menyelupkannya ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.
1826 John Walker, Samuel Jones
Walker secara tak sengaja korek api dari logam putih yang disebut antimony sulfida, zat kimia potassium chlorate, getah pohon, dan kanji. Dia menggunakan kayu untuk mencampurkan zat-zat kimia tersebut, kemudian timbul api yang membakar kayu. Walker menyebut korek api ini 'congreves'. Ia tidak mematenkannya malah memamerkan ke hadapan banyak orang sehingga banyak yang meniru. Salah satunya seorang ilmuwan bernama Samuel Jones yang kemudian mendirikan pabrik korek api bernama Lucifers. Korek api itu dijual di Amerika Serikat bagian selatan dan timur. Namun sayang korek api ini memiliki beberapa permasalahan, yaitu pembakarannya yang tidak terkontrol, suara khas yang dihasilkan dan baunya yang menusuk [tidak enak].
1830 Charles Sauria
Sauria memformulasi ulang korek menggunakan fosfor putih, tetapi dengan menghilangkan baunya. Bagaimanapun, fosfor membawa petaka (beracun). Banyak pekerja korek api yang mengalami keracunan. Anak-anak yang bermain dengan fosfor bisa mengalami kelainan pertumbuhan tulang. Korek api yang menggunakan Fosfor Putih ini akhirnya dilarang di Finlandia [1872], Denmark [1974], Swedia [1879], Swiss [1881] dan Belanda [1901] sampai akhirnya dibuat Konvensi Berne pada tahun 1906 di Swiss yang melarang penggunaan fosfor putih pada korek api.
Profesor Gustaf mengganti fosfor kuning yang beracun dengan fosfor merah yang tidak beracun. Dia juga memisahkan ramuan bahan kimia untuk ujung korek api dan meletakkan fosfor pada permukaan untuk digesek pada kotak luarnya. Korek api yang aman telah tercipta. Ini adalah sebuah hasil penemuan yang berarti dan penting, yang membuat Swedia terkenal di dunia. Sayang sekali, produksinya sungguh sulit dan mahal.
Lagerman mendesign korek api mesin otomatis yang pertama. Pada waktu itu, produksi yang menggunakan tangan atau secara manual berganti menjadi produksi massa, korek api yang aman dari korek api JONKOPING (swedia) diekspor keseluruh dunia dan menjadi terkenal di dunia.
1868 perusahaan korek api Vulcan AB
Perusahaan ini ditemukan di Tidaholm, swedia. Sekarang, perusahaan Tidaholm, dimiliki oleh Swedish Macth, yang dianggap jalur produksinya memiliki teknologi paling yang paling berkembang dalam korek api di dunia. Pemikiran tentang Lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam proses menghasilkan produksi dan bahan kimia sudah diganti, kotak korek api sudah terbuat dari kertas yang didaur ulang.
1892 Pursey
Pursey menemukan kotak korek api. Dia membuat kotak korek api yang diisi 50 batang korek. Korek ini lebih praktis dan bisa dibawa-bawa.
1910 Perusahaan korek api Diamond
dunia melarang pengunaan fosfor putih sebagai bahan pembuat korek api karena beracun. kemudian perusahaan korek api. Diamond mempatenkan korek api dari sulfur yang tidak beracun. Paten diterima 28 Januari 1911.