Sumber : Tempo Interaktif 16 Agustus 2010
Kinerja otak yang terganggu karena kurangnya asupan air memang sangat masuk akal, karena proporsi air di dalam otak mencapai 80 persen. Sebagian besar dari bagian otak sangat bergantung pada air. "Jika kekurangan air, komunikasi di otak akan terganggu," ujar Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor itu. Ketika tubuh kekurangan air, jumlah cairan di otak akan menurun, sehingga asupan oksigen dan gizi ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi pasif, tidak berkembang, bahkan bisa menciut. Dalam kondisi itu otak tidak berfungsi baik, terutama fungsi kognitifnya.
Karena begitu pentingnya asupan air minum bagi kesehatan-namun sering disepelekan-Ikatan Ahli Kesehatan memperjuangkan untuk memasukkan air minum pada pedoman gizi seimbang, menambah patokan lama: empat sehat lima sempurna. Dengan demikian, pentingnya asupan air putih lebih diperhatikan si remaja, juga orang tua dan guru.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris awal tahun ini, dehidrasi memang mempengaruhi ukuran otak dan cara kerjanya. "Ada pengerutan jaringan otak," kata peneliti Matthew Kempton dan Ulrich Ettinger dari Institute of Psychiatry di King's College London. Besar pengerutannya setara dengan penuaan selama 14 bulan, atau pada orang yang menderita alzheimer selama dua setengah bulan.
Gangguan kinerja otak berupa kehilangan ingatan sementara itu hanyalah satu dari sekian banyak dampak buruk dehidrasi di kalangan remaja. Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal itu. Berbagai kerusakan pada organ tubuh dan fungsinya niscaya terjadi bila malas minum air putih dibiarkan terus-menerus. Padahal kebutuhan tubuh akan air putih adalah delapan gelas per hari.
Mengapa? Karena dampak dehidrasi langsung menyerang sel di tubuh kita. Airlah yang membuat sel tubuh solid dan bersatu, karena air membuat lapisan sel memproduksi ion hidronium, yang menjadikan air berfungsi seperti lem atau perekat antarsel. Dalam kondisi seperti ini, efisiensi protein dan enzim pun meningkat. Sebaliknya, bila sel mengalami dehidrasi, metabolisme pun terganggu. Dehidrasi berdampak buruk pada metabolisme gula, daya tahan tubuh, dan proses detoksifikasi.
Dehidrasi juga sangat mempenga-ruhi aliran getah bening (cairan limfa)-cairan interstitial, berupa plasma darah yang keluar dari pembuluh darah dan beredar sebagai cairan ekstraseluler. Bila asupan air kurang, arus getah bening pun terhambat, bahkan mogok. Padahal cairan limfa berfungsi mempermudah pertukaran nutrisi antara darah dan jaringan tubuh-jaringan inilah yang membentuk organ tubuh.
Jadi "empat sehat dan lima sempurna" saja tidaklah cukup, meskipun setengah dari kebutuhan air biasanya ada pada makanan kita.