Pria yang sudah berkepala empat sering diwanti-wanti untuk semakin waspada dengan kesehatan prostatnya. Gejala prostat bermasalah sering ditandai dengan keluarnya urine yang tidak lancar, kandung kemih yang terasa masih penuh selepas buang air kecil, atau harus mengejan saat buang air kecil.
Prostat adalah kelenjar kecil sebesar buah kenari yang membungkus bagian atas uretra, saluran pembuangan yang berasal dari kandung kemih. Organ ini berfungsi mengeluarkan campuran cairan dan enzim yang diperlukan sperma agar tetap sehat.
Dengan bertambahnya usia, prostat mudah terserang penyakit dan terkena infeksi. Resiko pembesaran prostat sering disebut benign protatic hyperplasia (BPH). Resiko itu meningkatkan sekitar empat persen selama setahun, setelah pria berusia 55 tahun.
Menurut laporan yang dirilis oleh Mayo Clinic, AS, pada usia 60 tahun, setengah dari pria akan mengalami BPH. Bahkan, angka itu melonjak hingga 95 persen pada usia 85 tahun.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa ada beberapa faktor dari gaya hidup yang dapat diusahakan untuk menjaga kesehatan prostat kita.
Aktivitas fisik tingakt tinggi, dan tidak adanya "belly fat" dapat menekan risiko gangguan prostat. Melakukan diet randah lemak dan mengonsumsi lima atau lebih porsi sayuran sehari juga dapat menjaga kondisi prostat.
Beberapa jenis makanan yang juga didapati mengandung nutrisi yang dapat merawat prostat agar tetap sehat. Sayuran yang mengandung banyak vitamin C misalnya, sering disebut-sebut sebagai penekan resiko BPH. Sayuran kaya vitamin C, antara lain tomat,kembang kol, paprika, brokoli, kubis Brussel, kale, jus sayuran.
Makanan yang mengandung banyak zinc juga dianggap bermanfaat bagi kesehatan prostat, semisal kepiting, kerang, kacang panggang, daging bebek, daging domba dan daging sapi.
Sejumlah penelitian mengungkapkan, meningkatnya resiko BPH pada para pria secara signifikan lebih terlihat pada pria yang mengonsumsi daging merah setiap hari dibanding pria yang hanya makan sekali seminggu.
Uniknya, penelitian lain menyebutkan bahwa penurunan resiko BPH juga terjadi pada pria dengan asupan protein total yang tinggi. Yang jelas, untuk menjaga agar prostat tetap sehat, para pria harus berolah raga secara rutin, menghindari obesitas, menyantap sayuran, dan menjaga asupan rendah lemak.